Mengungkap Kehidupan Ps. Ir. Jarot Wijanarko dan Bahaya 'Pembunuh Diam-Diam'
Sumber: Jawaban.com

Health / 10 January 2024

Kalangan Sendiri

Mengungkap Kehidupan Ps. Ir. Jarot Wijanarko dan Bahaya 'Pembunuh Diam-Diam'

Aprita L Ekanaru Official Writer
661

Ps. Ir. Jarot Wijanarko, seorang pria yang teguh dalam imannya, terlihat dari luar sebagai sosok yang tak tergoyahkan oleh stres. Baginya, sebagai hamba Tuhan dengan sifat yang sanguin, kesan stres mungkin tidak selalu terlihat jelas. Namun, melalui pengalaman hidupnya, ia memahami bahwa kadang-kadang stres bisa menyelinap dengan sangat diam.

Meskipun ia menegaskan bahwa ia tidak merasa stres, perubahan dalam kondisi kesehatannya memberikan petunjuk sebaliknya. Gula darahnya yang tiba-tiba meningkat, meski ia menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan berbagi momen positif di media sosial. Ternyata, di balik tawa dan antusiasme di Instagram, ia menyimpan beban stres yang berkaitan dengan kebangkrutan perusahaannya yang mengalami kerugian fantastis hingga mencapai 240 miliar.

Pak Jarot menggambarkan bahwa stres baginya adalah "pembunuh diam-diam" yang merayap ke dalam tubuh, terkadang tanpa terlihat oleh orang lain. Meskipun ia tampil ceria di media sosial, ia mengakui bahwa tubuhnya tidak bisa berbohong. Tes Heart Rate Variability (HRV) yang dilakukan dalam upaya kesembuhan mengungkapkan bahwa tubuhnya lebih banyak menunjukkan reaksi simpatis (stres) daripada parasimpatis.

Melalui percakapan ini, Pak Jarot mengajarkan bahwa stres dapat merusak kesehatan secara fisik dan emosional. Ia merinci bagaimana Alkitab menghubungkan kesehatan mental dan fisik, dan menekankan bahwa stres dapat menjadi akar dari berbagai penyakit. Baginya, stres seperti "silent killer" yang dapat merugikan tubuh lebih dari yang terlihat.

 

"Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja."

(3 Yohanes 1:2)

 

"Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,"

(Mazmur 73:21)

 

"Kulitku menjadi hitam dan mengelupas dari tubuhku, tulang-tulangku mengering karena demam"

(Ayub 30:30)

Pak Jarot juga membahas pentingnya menjaga keseimbangan emosional dan spiritual untuk mencapai kesehatan holistik. Dia membagikan bahwa kesembuhan tidak hanya tentang pengobatan fisik, tetapi juga memperhatikan kondisi emosional dan spiritual seseorang. Kesembuhan, menurutnya, bukan hanya masalah sembuh fisik, tetapi juga mendapatkan sukacita dan kedamaian dalam hidup.

Dokter Derix, seorang ahli fisioterapi dari Belanda, mengembangkan teori tentang 5 level kesembuhan. Teori ini didasarkan pada pemahaman bahwa kesembuhan adalah proses yang kompleks dan multidimensi.

Berikut adalah 5 level kesembuhan menurut Dokter Derix:


Level 1: Level fisik

Level ini adalah level yang paling dasar dari kesembuhan. Pada level ini, fokusnya adalah pada pemulihan fungsi fisik yang terganggu akibat penyakit atau cedera.

Level 2: Level emosional

Level ini berkaitan dengan emosi yang muncul sebagai akibat dari penyakit atau cedera. Pada level ini, fokusnya adalah pada pengelolaan emosi dan penyesuaian diri dengan kondisi baru.

Level 3: Level kognitif

Level ini berkaitan dengan pemahaman dan penerimaan terhadap penyakit atau cedera. Pada level ini, fokusnya adalah pada pengembangan pemahaman tentang kondisi dan cara untuk beradaptasi dengannya.

Level 4: Level sosial

Level ini berkaitan dengan hubungan sosial yang terganggu akibat penyakit atau cedera. Pada level ini, fokusnya adalah pada pemulihan hubungan sosial dan peran dalam masyarakat.

Level 5: Level spiritual

Level ini berkaitan dengan makna dan tujuan hidup yang terganggu akibat penyakit atau cedera. Pada level ini, fokusnya adalah pada pencarian makna dan tujuan hidup baru.

 

BACA JUGA: VIDEO: Waspada! Silent Killer Ini Penyebab Kematian Banyak Manusia

 

Menurut Dokter Derix, kesembuhan yang optimal hanya dapat dicapai jika semua level ini terpenuhi. Oleh karena itu, pendekatan holistik yang melibatkan semua level kesembuhan ini penting untuk diterapkan dalam proses penyembuhan.

Kesimpulannya, Pak Jarot mengingatkan bahwa gembira adalah obat yang ampuh. Dengan mengutip ayat Alkitab, ia menyatakan bahwa hati yang gembira dapat memproduksi endorfin, "obat" alami yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan.

Dengan cara ini, ia menekankan bahwa memelihara kegembiraan dapat menjadi kunci utama untuk mengatasi stres dan mencapai kesehatan yang sejati.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami